Selasa, 18 Juni 2013

Dan Ku akhiri kisah ini dengan harapan tanpa pasti..



Kamu bagian dari hidupku yg tak bisa untuk ku jamah tak mampu untuk ku sentuh.. Kadang keindahanmu menutup mataku, mengahalangi hati nurani yg kosong memojokkan ku dalam jalan penuh pilihan, dan akhirnya menyudutkanku dalam kehampaan.. dalam hampa ku ciptakan hayalan tentang.mu, melukis imajinasi konyol tentangmu, hingga ku lelah dalam satu titik kejenuhan...

          Ku berlari tanpa ku tahu kemana arah kakiku, ku berpaling mencari cahayamu, namun dirimu bukan cahaya untuk langkahku, membuatku semakin tersesat dalam kegalauan. Dan akhirya aku terhanyut dalam posisi sendiri tanpa ada yang bisa memahami.. “aku langkah-langkah matimu yg terhapus oleh waktu, tertinggal jauh dalam perjalanan panjangmu,yg mungkin saja tak ingin kau berpaling pada langkah lalumu itu”...

       Garis-garis senyum palsu menutupi kepedihan hatiku, mengantarkanku menjumpai cerita baru tanpa ada kamu. Ku usik dengan teliti “mungkin saja ada jejak itu yg telah ku lewati” namun membuatku sinis pada mata-mata bahagia penuh cinta.. Karna ternyata “langkahmu telah hampir mati di mataku”..

       Mungkin saja kepedulianku hanya berada di bawah akal logikamu, lalu apa yg bisa aku lakukan untukmu??( mungkin ku harus berhenti melakukan apa-apa untukmu).. Selalu aku yg memberi kesempatan untukmu, seberapa jauh pun kau pergi selalu aku memberi waktu dan kesempatan untuk mengisi kekosongan dalam hidupku “kekosongan yg hanya terisi dengan harapan tak berujung”

          Aku yg selalu berusaha memahami apa yg telah terjadi, tak bisakah kamu berpikir untuk apa aku mengertimu??? Menyiksa batinku hanya untuk sesuatu yg semu untukku.. Berdiri tanpa tongkat yg menopang kepercayaan hati, merangkap dalam abu-abu pandangan hati,, ku kehilangan arah.. meraba sisa-sisa kebohongan dalam gelapnya kebodohan.. “Inilah aku.. yg selalu lemah dihadapanmu,, terlalu lemah untuk dapat mengerti jati dirimu,, terlalu lambat untuk mengerti permainan konyolmu.. Bukan ku tak mampu berdiri tanpamu, hanya ku selalu mengataskan hatiku, memilih tersenyum saat ku yakin hatiku menangis”..

          Perlahan-lahan kau matikan kepercayaan hati, segalanya terasa kian sepi, seribu kata yg terukir indahpun tak akan mampu meelukis kepedihan hati.. karna dalam “seribu kata yg ku tulis akan hadir sejuta cerita tentang.mu”

          Ku tersedut dalam kemiskinan kepercayaan, ku terpojok dalam kecacatan pengenalanmu, bukan waktu yg singkat untuk mengenal namamu,, namun tak akan cukup untuk meneliti hal tentangmu.. Hatiku bukan eksprimen hidupmu yg berpetualang.. bagimu aku ini bukan siapa-siapa hanya kelinci percobaan...

Jika letih tak mampu untuk ku halangi semua sikapmu,, “keputusan untuk menjauh darimu selalu kupilih,, tapi semuanya hanya jalan di tempat, tak pernah bisa jauh!! Puisi manismu selalu dapat menutupi salahmu membungkam kebencianku yg haus akan hadirmu.. “Sakit ini tak akan pernah bisa pergi” harusnya ku sadari itu.. kesempatan,, penantian,, tak pernah berujung ku berikan. Namun kesakitan dan kekecewaan tak pernah usai juga kau goreskan..  Manisnya masa lalumu selalu membiusku dalam kesakitan membuatku tak mampu memilih antara “khayalku dan kenyataan dirimu”...

Aku hanya ingin kau merasa, bahwa ku tak peduli padamu aku tak membutuhkan mu.. Dirimu bukan nafasku, sakitku bukan karnamu, meski semua itu palsu.. “Ku tersenyum dalam kepedihan, tertawa dalam tangisan hati, terdiam dalam jeritan jiwa”. Hayalan tentangmu selalu membayangi lamunan’’ kehampaan.ku... “Mestinya ku bangun, menyadari hatiku terlalu rapuh untukmu. Harusnya ku akhiri semua ini. Dan aku bisa, namun akhirnya aku akan jatuh lagi..!! terpuruk kembali!!! Aku tak pernah benar’’ pergi darimu yg terlalu indah namun juga terlalu menyakitkan...!!”

Ku selalu tersenyum menyadari kebodohanku, menjalani kisah dalam kepedihan, “semua ini hanya tentang aku, bukan kamu dan bukan pula kita”.. dan akhirnya tak mungkin bagiku untuk terus berlari, dan menghindari kesakitan ini, tak mungin terus mengingkari kehadiranmu yg terus ku nanti.. Apakah akhirnya aku harus mengakhiri bahwa dirimu tak pernah pergi dari hatiku???

Kesakitan ini membungkam hatiku, menyesatkan jalan pikiranku, membuatku tak mampu berpaling dari bayang’’ semu dirimu. Berusaha mematikan cinta untuk harapan palsu yg tak mungkin untuk terjadi. Karna bagiku “berharap pada hati yg mungkin telah mati adalah menambah luka hati”. Perih ku rasa sendiri sedang dirimu tak akan pernah peduli!!

Berulang kali aku mencoba  mencari alasan untuk dapat lepas darimu, namun semuanya hanya sia-sia, takkan pernah bisa hingga akhirnya aku letih.. Suka yg kau beri takkan pernah ku lupa meski hanya menambah perih di hatiku saat ku mengenangnya. Karna bagiku semua terlalu beharga..

Matikan cinta ini....!!!!!

Jika hanya perih yang kau beri....

Lepaskan aku...!!!!

Jika tak pernah ada aku di hatimu.....

Sakit hatiku.... Dan ku akhiri kisah ini dengan harapan tanpa pasti... ^_*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar